Maafkan aku ya, Ri.
AKu hanya bisa tersenyum karena cukup mengerti,
bahkan jauh hari sebelum kalimat itu terucap dari bibir kamu.
Meski sebenarnya aku tak tahu,
apakah kalimat itu cukup pantas terucap, di saat ini.
Sepenuhnya aku yakin bahwa tak ada yang bisa lebih aku harapkan,
dari awal sudah aku sampaikan.
Bukannya aku menang,
dan tak mau munafik untuk mengatakan,
bahwa aku tak suka.
Tetapi sekali lagi,
bahwa aku cukup punya hati untuk dicintai,
bukan untuk membenci.
22.22
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar