You Love Him then He Looks Charming
21 November
“You don’t love a man because he’s charming”. Kalimat ini mengutip dari salah satu novel yang aku baca. Aku mengamininya karena memang merasa seperti itu adanya. Gampangnya gini, dulu aku sangat suka cowok-cowok tinggi besar, putih, kaya, dan pintar. Setelah aku dapat, ternyata sama saja. Kalau kita gagal menambah inovasi dalam relationship, rasanya hambar, nggak seru, cuman napsu.
Dan ini terjadi juga sama temanku, kebalikannya. Dia mencintai cowok yang sama sekali nggak tinggi, nggak cakep, nggak putih, nggak kaya, tapi pintar. Tapi hasilnya? Dia tertolak. Aneh. Padahal temenku ini cantik dan banyak yang suka. Kenapa dia nggak menarik hati si kutu buku itu ya? Apa mungkin baginya temenku ini juga aneh dan enggak menarik di matanya. Dan sekarang dia sadar, bahwa mencintai seseorang nggak perlu pertimbangan IQ. Hehehe..
Kesimpulan dalam tulisan kali ini adalah mencintai itu nggak ada alasan. Apakah karena dia pintar, cakep, kaya, bla bla bla. Mencintai itu komitmen dan wujud tanggungjawab, terhadap pilihan, dengan resiko. Dan kalau kita sudah memilih, dia, dalam kondisi apapun, dia akan terlihat pintar, ganteng, menarikJ
0 komentar:
Posting Komentar